Senin, 27 Desember 2010

Patahnya Sayap Garuda

Bukit Jalil menjadi saksi takluknya Garuda oleh Harimau Malaya. Di laga pertama Final AFF Suzuki Cup 2010 itu, tim Merah Putih dibungkam tiga gol tanpa mampu mengimbangi permainan Malaysia yang penuh percaya diri.



Tapi, tentu saja, itu bukan akhir segalanya. Masih ada laga kedua final yang rencananya digelar di rumah kita, 29 Desember nanti. Laga kedua itu akan menjadi tugas berat. Untuk menaklukkan Malaysia, Timnas Indonesia butuh kemenangan dengan empat gol tanpa kebobolan. Bila dalam dua babak kita menyarangkan tiga gol tanpa bobol, maka laga dilanjutkan perpanjangan waktu.

Dan lagi, final AFF Suzuki Cup 2010 bukanlah akhir segalanya. Masih banyak yang perlu dibenahi di rumah kita, laksana mencabuti rumput liar di halaman sendiri. Kita tentu mendukung dan mendorong upaya itu. Sayap Garuda boleh patah, tapi ia akan pulih, menjadi lebih kuat, terbang lebih tinggi!
(Sumber: http://id.news.yahoo.com/yn/20101227/tsp-patahnya-sayap-garuda-524eb14.html)

Rabu, 22 Desember 2010

Kemdiknas Sosialisasikan Formula Baru Ujian Nasional

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) bersama dengan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) mensosialisasikan kebijakan ujian nasional (UN) di Hotel Sultan, Jakarta, pada Jumat, (17/12).
Ujian Nasional 2011 akan dilaksanakan dengan formula yang berbeda yaitu berupa nilai gabungan (NG) yang berasal dari nilai UN ditambah dengan nilai sekolah (NS), tetapi bobot dari nilai UN dan bobot NS berbeda. "Yang jelas bobotnya UN lebih tinggi di banding NS," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh seusai membuka sosialisasi. Sedangkan untuk NS diambil dari nilai rata-rata hasil ujian sekolah, nilai rapor semester tiga, empat dan lima. Ujian sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang berupa hasil ujian sekolah, ulangan, tugas dan/atau praktikum.
Menteri Nuh mengatakan, dalam pengambilan keputusan tentang bobot dari nilai UN maupun NS turut mengundang para Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota. "Sehingga kepemilikannya (ownership) makin tinggi, begitu kita dok, sudah kita pakai selamanya," katanya. Nuh menambahkan, ada pernyataan bahwa BSNP akan mendelegasikan kriteria kelulusan UN kepada satuan pendidikan." Selama ini kan minimal 5,5, apakah nanti diserahkan seperti UASBN atau bagaimana," katanya.
Adapun Kepala Balitbang, Mansyur Ramli mengatakan, formula sudah final dan masih menunggu masukan dari masyarakat yang lain dalam menentukan bobot nilai UN dan NS. "Berapa besar bobot nilai UN dan NS-nya masih menunggu kelompok yang lain, nanti tepatnya di dalam Peraturan Menteri (Permen), Desember inilah. Setiap mata pelajaran ada batas nilai minimalnya, yaitu tidak boleh kurang dari angka 4," katanya. (Sumber: kemdiknas.go.id)

Selasa, 21 Desember 2010

Skuad Garuda Tak Gentar Teror Malaysia



Liputan6.com, Jakarta: Timnas Indonesia memastikan satu tempat di partai puncak Piala AFF 2010. Kemenangan 1-0 dari Filipina pada leg kedua semifinal, Ahad (19/12) malam, membuat Indonesia unggul agregat 2-0. Inilah final keempat kalinya bagi Indonesia setelah pada 2000, 2002, dan 2004 kandas.
Fokus tim asuhan pelatih Alfred Riedl kini beralih ke partai final, dimana sudah menunggu Malaysia. Tim Negeri Jiran ini secara meyakinkan bangkit setelah dikalahkan timnas 5-1 pada laga perdana fase penyisihan grup.
Indonesia bertindak selaku tim tamu untuk leg pertama yang dijadwalkan Ahad (26/12). Melihat dukungan publik Malaysia pada leg semifinal pertama saat menjamu Vietnam, Firman Utina harus siap mental. Suporter Malaysia tidak kalah galak dengan suporter Tanah Air. Meski demikian Firman mengaku, dia dan kawan-kawannya tak akan gentar.
Menurutnya, teror penonton merupakan hal yang lumrah. Lalu, Tenang saja, kami sudah biasa. Lagi pula suporter kita lebih galak kok, kata jenderal lapangan tengah yang pada 15 Desember lalu genap berusia 28 tahun tersebut.
Leg pertama dihelat di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Stadion berkapasitas 87.000 tempat duduk ini perjuangan skuad Garuda untuk menorehkan sejarah baru, menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, akan dimulai. Tiga hari kemudian atau pada Rabu (29/12) partai penentuan diboyong ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.(DIM)

Sumber : http://id.news.yahoo.com/lptn/20101219/tsp-skuad-garuda-tak-gentar-teror-malays-55d8849.html

Minggu, 19 Desember 2010

Dari Gol Gonzales hingga Kecupan Nurdin Halid

Neil Etheridge, kiper timnas Filipina, adalah penjaga gawang dengan penampilan solid sepanjang turnamen AFF Suzuki Cup 2010. Tapi, disaksikan lebih 80 ribu penonton di Gelora Bung Karno yang memerahkan stadion, Neil rontok juga.
Di menit ke 31 laga pertama semi final turnamen, Neil dan Ray Jonsson, pemain tengah Filipina, tak berkoordinasi baik ketika umpan panjang Firman Utina datang. Keduanya nyaris bertubrukan merebut bola. Cristian Gonzales menanduk bola itu, dan menyarangkan gol ke gawang Neil, yang terlanjur terlalu maju. Stadion pun meledak oleh sorak-sorai.
Timnas Indonesia, di laga kedua semi final, mesti berhati-hati dengan The Azkals yang jelas sudah lebih baik daripada tahun 2002, di mana mereka dipermalukan 13-1 oleh Indonesia.
Tim Garuda, hari Minggu ini, harus menaklukkan niat Filipina untuk menang dengan selisih dua gol. Tim asuhan Alfred Reidl cukup menahan The Azkals seri untuk melaju ke final. Bila, amit-amit, Filipina menang dengan selisih satu gol, maka akan digelar adu penalti untuk menentukan siapa bertemu Malaysia atau Vietnam di final nanti.
Kamis (16/12) malam, Gelora Bung Karno yang merah pun makin meriah. Indonesia gembira. Ketua PSSI Nurdin Halid, yang harus menahan kuping mendengar koor "Nurdin turun!" di stadion, pun segera menyambar tangan Presiden Yudhoyono ketika laga usai. Membungkuk, Nurdin mencium tangan presiden!
Simak rangkuman pertandingan hingga aksi Nurdin itu:

Sabtu, 18 Desember 2010

Tunjangan Guru Tak Becus Mengajar = Korupsi


 
Kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sudiono menyerukan, agar kepala sekolah tidak merekomendasikan guru yang tak beres mengajar untuk mendapat tunjangan profesi. Itu bisa dikategorikan sebagai korupsi. Ahmad menjelaskan, di Jember, ada 5.800 guru yang tidak di bawah Kementerian Agama yang sudah disertifikasi. Mereka akan menerima tunjangan profesi dengan anggaran total Rp 84 miliar. Sementara itu, juga ada guru-guru pegawai negeri sipil yang tak lolos sertifikasi, namun mendapat tunjangan Rp 250 ribu per bulan. Total anggaran untuk semua tunjangan itu mencapai Rp 90 miliar, yang akan dicairkan saat perubahan APBD.

“Kalau guru jarang masuk (mengajar), tak berhak menerima ini. Kepada para kepala sekolah, jangan gampang tanda tangan (merekomendasi guru untuk menerima tunjangan),” kata Ahmad. Guru yang tak bisa menyusun rencana pengajaran, tidak memenuhi kompetensi, dan tidak profesional sebaiknya tak diloloskan. “Ini uang negara, bukan gaji melekat, untuk menghargai seseorang. Kalau sudah dihargai tapi tidak menunjukkan profesionalismenya, ya jangan direkom. Itu sama saja korupsi,” kata Ahmad.

Ahmad mengingatkan, jika sampai kepala sekolah asal-asalan memberikan rekom, maka jika tim penilai menemukan ketidakberesan, maka sang pemberi rekom ikut bertanggungjawab. Minimal kepala sekolah harus ikut bersaksi dalam penyelesaian secara prosedur hukum. (Sumber : http://jemberpost.com/2010/08/tunjangan-guru-tak-becus-mengajar-korupsi)

Guru Jadi Ujung Tombak Pembangunan Pendidikan Nasional


Guru menjadi ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Utamanya dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal.

Guru profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat. Sertifikasi guru mendulang harapan agar terwujudnya impian tersebut. Perwujudan impian ini tidak seperti membalik talapak tangan. Karena itu, perlu kerja keras dan sinergi dari semua pihak yakni, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan guru.

LAYANAN PEMBUATAN MODEL WEBSITE SEKOLAH

Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan Content Management Sistem (CMS) untuk pembelajaran yang dikenal dengan CMS Website Sekolah. Sistem ini dirancang untuk memberikan layanan manajemen sekolah dan pembelajaran berbasis web dengan metode yang sangat mudah dan memiliki keunggulan dari CMS sejenis. CMS website sekolah ini memiliki fitur yang terintegrasi bagi seluruh pemangku kepentingan (stake holder) untuk mengakses informasi secara menyeluruh baik untuk guru, siswa, alumni, TU, orang tua siswa, dll.

Keunggulan CMS Website Sekolah ini bila dibandingkan dengan website pada umumnya adalah terletak pada sistem yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas atau fitur yang mendukung manajemen sekolah dan pembelajaran berbasis web. Keunggulan lainnya antara lain:
  1. Disediakannya fasilitas pendaftaran baik sebagai siswa, orang tua, guru, maupun alumni.
  2. Fasilitas jejaring sosial untuk memperbarui data profil tiap member dan interaksi antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan alumni.
  3. Tersedia interaksi online untuk konsultasi secara real time pada milis.

CMS Model Website Sekolah ini telah diimplementasikan oleh sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah dengan jumlah pemakai lebih dari 200 sekolah di seluruh Indonesia. Bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki website sebagai sarana pembelajaran dapat mendownload CMS Model website sekolah secara gratis dengan Klik Disini. (Sumber: http://www.kemdiknas.go.id)

Sulitnya Tekan Penyelewengan Dana BOS

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) terbukti kurang mampu menekan penyelewengan dalam pengelolaannya. Temuan hasil pemeriksaan BPK Perwakilan Jakarta atas 6 SMPN dan SDN di Jakarta tentang kerugian negara/daerah sebesar Rp 5,7 miliar merupakan bukti adanya penyelewengan pengelolaan dana BOS di tingkat sekolah.

'Pengelolaannya selama ini cenderung tertutup dan tidak mengikuti panduan pengelolaan dana BOS sebagaimana yang telah dibuat oleh Kemdiknas.'
-- Febri Hendri

Sebelumnya, pada 2007 BPK RI juga telah menemukan adanya penyelewengan dana BOS 2.054 sekolah dari 3.237 sampel sekolah yang diperiksa dengan dengan nilai penyimpangan kurang lebih Rp 28,1 miliar. Artinya, terdapat enam dari sepuluh sekolah melakukan penyimpangan pengelolaan dana BOS pada tahun 2007 dengan rata-rata penyimpangan sebesar Rp 13,6 juta.

Peneliti senior Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri kepad Kompas.com, Senin (6/12/2010), mengungkapkan, penyimpangan dana BOS di tingkat sekolah kini telah menjadi fenomena umum. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi warga atas pengelolaannya............................

Sumber: Kompas.Com
Sulitnya.Tekan.Penyelewengan.Dana.BOS

NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan)

NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) adalah  nomor identitas yang bersifat nasional untuk seluruh PTK  (Pendidik dan Tenaga Kependidikan).  NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat tetap karena NUPTK yang dimiliki seorang PTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar atau terjadi perubahan data periwayatan.
NUPTK diberikan kepada seluruh PTK  baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor  Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengna pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Manfaat untuk tenaga pendidik yang memiki NUPTK adalah:
  1. Berpartisipasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.
  2. Mendapatkan nomor identifikasi resmi dan bersifat resmi dan bersifat nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh  pemerintah pusat/daerah.

PTK dapat mengajukan NUPTK dengan mengisi kuisioner dengan cara mengunduh di www.nuptk.info pada menu download di "Instrumen Pendataan".

UN Ulangan Tahun Depan Ditiadakan

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggelar rapat kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, dengan agenda "Formulasi dan Pelaksanaan UN 2011". "Semangat perbaikan UN 2010/2011 adalah untuk lebih menghargai proses belajar mengajar yang dilalui siswa," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohamad Nuh dalam rapat.

Mendiknas menjelaskan, formula baru yang akan dilaksanakan adalah menggabungkan nilai UN dengan nilai sekolah (NS). Nilai sekolah adalah gabungan nilai ujian sekolah ditambah nilai rapor semester 1 - 4. Selain itu, nilai gabungan antara nilai sekolah dengan UN ditetapkan minimal 5,5. Nilai sekolah dan UN mempunyai bobot masing-masing yang akan ditentukan oleh pemerintah. Bobotnya akan ditentukan, namun bobot nilai sekolah akan lebih kecil dari bobot UN.
Dengan adanya formula baru ini, Mendiknas mengatakan bahwa UN ulangan akan ditiadakan tahun depan, karena syarat atau formula yang ada saat ini lebih longgar yakni maksimum dua mata pelajaran  dengan nilai 4, dan minimum 4 mata pelajaran dengan nilai minimum 4,25. Selanjutnya, nilai kelulusan siswa adalah kombinasi dari nilai gabungan dengan nilai ujian sekolah seluruh mata pelajaran.
Mendiknas menyampaikan juga manfaat hasil ujian nasional : salah satu penentu kelulusan peserta didik; pemetaan mutu program satuan pendidikan secara nasional; pintu masuk untuk pembinaan dan perbaikan mutu pendidikan, baik di tingkat satuan pendidikan maupun nasional; mendorong motivasi belajar siswa; dan mendorong penigkatan mutu proses belajar mengajar.

Adapun tujuan intervensi kebijakan perbaikan mutu pendidikan berdasar pemetaan hasil UN adalah meningkatkan nilai rata-rata, mempersempit standar deviasi, dan memperbaiki nilai terendah. Prinsip continuity (berkesinambungan), "Continuity" untuk masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, "Continuity" bagi siswa dari sosial ekonomi kurang mampu masuk ke Perguruan Tinggi (PT), "Continuity" bagi siswa dari  satu daerah masuk ke PT di wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah dalam penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional),"ujar Mendiknas menjelaskan.
Berikut hasil keputusan rapat kerja. Pertama, Komisi X DPR RI dan pemerintah menyepakati bahwa pelaksanaan UN 2011 tetap dapat dilaksanakan dengan catatan, standar kelulusan ditentukan dengan formula baru yang mengakomodasi nilai rapor dan ujian sekolah, meningkatkan rasa adil bagi peserta didik, dan lebih meningkatkan mutu kelulusan pendidikan, kedua dalam kaitan dengan formula baru menentukan kelulusan peserta didik. Kedua, Komisi X DPR RI mengusulkan kepada pemerintah untuk dijadikan pertimbangan yang sungguh-sungguh. Ketiga, Komisi X DPR RI memberikan catatan untuk penyempurnaan pelaksanaan Ujian Nasional.

Data Pokok Pendidikan (Dapodik): pelaksanaan Dapodik perlu memperhatikan catatan hasil Panja UN dan Dapodik pada tanggal 15 Juni 2010 antara lain  pelaksanaan pendataan tidak hanya 5 (lima) variabel yang diusulkan  Balitbang, namun termasuk pendataan standar mutu pendidikan nasional. Pendataan harus dapat diselesaikan pada tahun 2011. Komisi X DPR RI meminta pemerintah untuk segera melakukan konsolidasi terhadap BSNP agar benar-benar menjadi lembaga yang mendiri sesuai Pasal 75 Ayat (2) PP No.19/ 2005 serta penjelasannya. (sumber : kemdiknas.go.id)

Ujian Nasional Akan Pakai Formulasi Baru

Ujian nasional sebagai standar penilaian kualitas pendidikan akan tetap dilaksanakan pada 2011. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan, setiap guru pada tiap sekolah sering memberikan nilai yang sama pada siswanya. Namun apakah nilai tersebut memiliki kualitas yang sama juga, tidak ada jaminan jika tidak ada standar.

"Apakah nilai delapan di sekolah A, sama dengan nilai delapan di sekolah B?" Tanya Mendiknas, "Sama angkanya. Tapi apakah kualitasnya sama? Belum tentu, maka dari itu dibutuhkan UN,"  ucap Mendiknas disela-sela kunjungan kerjanya ke Palembang, Sabtu (4/12). Ujian nasional merupakan standar untuk evaluasi sejauh mana pencapaian kualitas pendidikan. Seberapa jauh daerah-daerah di pelosok menerima paparan ilmu. Jika dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan dan kecurangan, maka bagian tersebut yang akan dievaluasi.

"Jangan karena ada penyimpangan, maka kita menghapus UN. Karena UN merupakan standar. Yang akan kita ubah adalah formulanya, supaya penyimpangan tersebut bisa diminimalisasi," kata Mendiknas.

Menurut Mohammad Nuh, UN bukanlah satu-satunya standar kelulusan. Ada empat hal yang menentukan kelulusan siswa, yaitu sudah menyelesaikan masa belajar, memiliki kepribadian atau akhlak, lulus ujian sekolah, dan lulus UN.  "Tidak benar kalau UN satu- satunya yang menentukan kelulusan. Hanya saja kebanyakan siswa tidak lulus karena UN. Artinya, semua sekolah meluluskan muridnya, kalau begitu untuk apa ada ujian," katanya. Ia menambahkan, dalam ujian selalu ada faktor kemungkinan dan peluang. Peserta ujian memiliki kemungkinan dan peluang untuk lulus ataupun tidak lulus.

Modifikasi UN akan dibahas bersama antara Kementerian Pendidikan Nasional dan Komisi X DPR dalam rapat kerja. Rapat akan ada pada tanggal 13 Desember yang khusus akan membahas tentang modifikasi UN. "Rapat akan membahas seperti apa modifikasi UN ke depan. Tetapi, sudah ada kesepakatan bahwa UN harus tetap dilakukan," ujar Mohammad Nuh.

Menurut dia, modifikasi tersebut terkait dengan formula UN. Namun, Mohammad Nuh belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai modifikasi tersebut. Penjelasan mengenai modifikasi formula UN akan disampaikan kepada masyarakat setelah rapat kerja 13 Desember. (sumber : kemdiknas.go.id).

Sabtu, 04 Desember 2010

UNDANGAN


Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Muslimin/Muslimat
di-
     Manapun Anda berada



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka Memperingati Tahun Baru Islam 1432 H maka YPI. Riyadlus Sholihien Jember mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i muslimin/muslimat yang insyaAllah akan dilaksanakan pada :
Hari                    : Senin (Malam Selasa)
Tanggal              : 1 Muharram 1432 H / 6 Desember 2010
Waktu                : 18.30 WIB (Ba’da Shalat Magrib)
Tempat              : Pondok Pesantren Riyadlus Sholihien Jember
                           Jl. Melati V/10 Telp. (0331) 487223 Jember 68131
Acara                 :
1.    Istighotsah & Tahlil
2.    Pawai Obor
3.    Dll
Besar harapan kami atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/I muslimin/muslimat untuk menghadiri acara tersebut. Mudah-mudahan perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/I muslimin/muslimat mendapat pahala dari Allah SWT, untuk kami sampaikan terima kasih.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb.